Mobile Legends Jadi Ekstrakurikuler di Surabaya

Surabaya membuat gebrakan dengan menjadikan Mobile Legends sebagai kegiatan ekstrakurikuler resmi di sekolah dasar dan menengah mulai tahun ajaran 2025/2026. Inisiatif ini, hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan Surabaya dan Moonton Games, bertujuan untuk memanfaatkan popularitas game dalam mengembangkan karakter dan keterampilan siswa, meskipun memicu perdebatan di kalangan orang tua dan pakar pendidikan.
Mobile Legends: Ekstrakurikuler Resmi di Surabaya
Mulai tahun ajaran 2025/2026, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) akan menjadi ekstrakurikuler resmi di sekolah-sekolah Surabaya. Kebijakan ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Moonton Games, pengembang MLBB. Tujuannya adalah untuk mengarahkan minat siswa terhadap game ke arah yang lebih positif dan edukatif, serta mengembangkan keterampilan seperti kerja sama tim, strategi, dan komunikasi.
- Kolaborasi Inovatif: Inisiatif ini adalah sinergi antara dunia game dan pendidikan, dengan Moonton Games melatih guru melalui program MLBB Teacher Ambassador.
- Pengembangan Karakter dan Keterampilan: Ekstrakurikuler ini diharapkan dapat menumbuhkan karakter positif, sportivitas, dan soft skill siswa.
- Dukungan Pemerintah Kota: Pemerintah Kota Surabaya mendukung penuh program ini sebagai bagian dari adaptasi pendidikan terhadap perkembangan zaman digital.
Program MLBB Teacher Ambassador
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Moonton Games telah meluncurkan program “MLBB Teacher Ambassador” di Surabaya. Program ini melatih ratusan guru dari jenjang SD, SMP, dan SMA untuk memanfaatkan MLBB sebagai alat pembelajaran yang inovatif. Para guru didorong untuk menjadi duta perubahan positif, memfasilitasi aktivitas bermain yang sehat dan edukatif, serta mengasah keterampilan kognitif dan sosial siswa.
Pro dan Kontra di Kalangan Orang Tua dan Pakar
Wacana menjadikan Mobile Legends sebagai ekstrakurikuler menuai beragam reaksi. Sebagian orang tua menyambut baik inovasi ini, melihat potensi e-sports sebagai jalur prestasi. Namun, tidak sedikit pula yang khawatir akan dampak negatif, terutama risiko kecanduan game.
Psikolog pendidikan dan keluarga, Maulidah Muflichah, menyarankan orang tua untuk bersikap terbuka, kritis, dan edukatif. Ia menekankan pentingnya:
- Kesepakatan Waktu Bermain: Orang tua harus membuat aturan yang jelas mengenai durasi bermain dan konsekuensi jika melanggar.
- Pengawasan dan Bimbingan: Mengawasi tanda-tanda kecanduan dan tidak ragu mencari bantuan profesional jika diperlukan.
- Edukasi Etika Digital: Sekolah juga diharapkan memberikan edukasi tentang etika bermain, manajemen waktu, dan kesehatan digital.
Potensi dan Tantangan ke Depan
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Tri Endang Kustianingsih, menyatakan bahwa game dapat menjadi pembelajaran edukatif yang menyenangkan dan sejalan dengan kurikulum AI dan coding yang direncanakan Kementerian Pendidikan. Namun, tantangan utama adalah memastikan bahwa ekstrakurikuler ini tidak hanya menjadi ajang bermain, melainkan benar-benar membentuk karakter dan kedisiplinan siswa, serta mencegah dampak negatif seperti kecanduan.
Sumber
- Mobile Legends Akan Dimasukkan ke Ekstrakurikuler Sekolah di Surabaya, Kompas.com.
- Game Esports Mobile Legends Jadi Ekskul SD-SMP di Surabaya, Orang Tua Buat Kesepakatan Jam Main, Jawa Pos.
- Heboh! Mobile Legends Jadi Ekstrakurikuler Resmi Sekolah di Surabaya, BeritaSatu.com.
- Pemkot Surabaya Akan Masukkan Mobile Legend Jadi Ekstrakurikuler, Kompas.com.
- Mobile Legends Jadi Ekstrakurikuler Sekolah. Baik atau Buruk?, Tempo.co.